Pages

Kamis, 09 Juni 2011

0 komentar

C.I.N.T.A


Cinta….
Alangkah manisnya cinta itu,
Sebagus namanya dan juga sebagus kisahnya,
Cinta….
Kisah sepasang manusia yang sedang berbahagia
Kisah manis yang setiap orang juga merasakan
Cinta…
Kisahmu selalu indah untuk didengar dan dirasakan
Kau sangat indah dan cantik,
Membuat orang yang merasakanmu tidak peduli akan perbedaan
Cinta…
Rasanya sakit bila cinta itu didustai,
Kadang-kadang kau membuat hati ini menjadi sakit
Menjadi perih bahkan menjadi menangis dibuatnya
Tapi, engkau sangat hebat karena bisa menyatukan sepasang hati
Cinta…
Begitulah engkau…
Kadang engkau membuat orang menjadi bahagia
Terkadang juga engkau membuat orang menjadi terluka…



Rabu, 08 Juni 2011

Sebuah Penyesalan

0 komentar


            Pengalaman mungkin adalah guru yang terbaik dari semua guru yang ada, mungkin dalam kisah ini kita bisa mengerti bahwa guru terbaik adalah sebuah pengalaman.......
            Pada suatu hari di sebuah desa tinggalah seorang ibu dengan anak gadisnya yang bernama Arum, Arum adalah anak yang sangat berbakti kepada ibunya tapi saudara Arum yang bernama Anis mempunyai sifat yang sangat buruk tidak seperti Arum, Anis seorang anak yang malas, tidak patuh terhadap apa yang di nasihatkan ibunya untuk Anis, dan Anis lebih senang mengahabiskan uang orang tuanya untuk hal-hal yang penting padahal untuk memperoleh uang itu sangatlah susah ibunya dan kakaknya Arum harus banting tulang setiap hari demi mendapatkan sesuap nasi yang bisa mereka makan. Suatu saat Anis melihat ibunya yang baru saja pulang dari mencari nafkah bersama kakaknya Arum dia tiba-tiba langsung menanyakan hal yang tidak seharunya di tanyakan kepada ibunya, dia bertanya pada ibunya, “ibu, hari ini apa ibu mendapat banyak uang ?” Arum yang merasa kesal dengan apa yang di tanyakan adiknya pada ibunya langsung berkata, “Apa kamu tidak bisa lebih sopan sedikit kepada orang tua ? kami baru saja pulang mencari nafkah tapi kamu tega-teganya bertanya seperti itu kepada ibu !” Anis pun menjawab dengan kesal pembicaraan kakaknya itu, “Ibu saja tidak marah dengan hal yang ku tanyakan kenapa kakak marah ? aku sangat membutuhkan uang itu” Arum pun gerang mendengar jawaban adiknya itu lalu, ia langsung mengatakan “ Mau kamu gunakan apa uang itu ? paling hanya untuk beli sesuatu yang tidak ada pentingnya, hargailah sedikit uang itu Anis, mencari uang tidaklah mudah..” akhirnya ibu pun berkata, “Benar apa yang dikatakan kakakmu itu Anis, Ibu dan kakak sudah bersusah payah mencari uang ini untuk makan kita sehari-sehari, memangnya kamu membutuhkan uang ini untuk apa Anis ?” Anis pun menjawab, “ Ahh ibu selalu saja membela kak Arum ! setiap Anis yang berkata selalu saja salah, tidak seperti kak Arum. Anis membutuhkan uang ini untuk membeli suatu barang ibu tapi bila ibu tidak mau memberi ya sudah!” Anis masuk ke kamarnya sambil menahan rasa kesalnya kepada ibu dan kakaknya.
            Pagi harinya ibu mengetuk pintu kamar Anis yang tertutup rapat, sambil berteriak dengan halus membangunkan Anis,  “Anis...Anis...Anis bangun nak, sudah pagi sholat subuh dulu nak.” Ibu sudah mengetuk pintu kamar Anis berkali-kali tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Anis, ibu pun memanggil Arum untuk ikut membangunkan adiknya, “Arum..Arum..kemari nak ibu perlu bantuanmu!” Arum pun dari jauh berteriak menjawab pertanyaan ibunya, “Iya ibu, ini Arum lagi jalan, ada apa ibu ? ibu perlu bantuan Arum apa ?” dengan terkejutnya Arum saat menemui ibunya dan melihat kamar adiknya yang sudah rapi dan tidak ada apa” lagi d’sana, tetapi Anis meninggalkan sepucuk surat  untuk ibu dan kakaknya itu..
Ibu,
Maafkan Anis bila saat ibu mencari Anis, Anis sudah tidak ada lagi di kamar dan di rumah ini Anis ingin mencari kehidupan yang lebih baik lagi Anis tidak sanggup harus hidup di tengah kekurangan seperti ini, Anis ingin mencari kehidupan yang layak, Anis minta maaf bila Anis menyusahkan Ibu dan kakak selama Anis tinggal di rumah ini, tapi mulai sekarang dan seturusnya Anis tidak akan merepotkan ibu dan kakak lagi, Maafkan semua kesalahan yang pernah Anis lakukan....
Anakmu,

Anis    
            Setelah membaca surat itu ibu Anis menangis dan berfikir, dia tidak menyangka bila anaknya bisa nekat melakukan hal seperti itu tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur Anis sudah memutuskan untuk pergi dari rumahnya sendiri dan meninggalkan keluarganya untuk mencari sesuatu kepuasan dirinya sendiri ibunya pun hanya bisa pasrah dan berharap suatu saat Anis akan kembali lagi kerumah itu. 2 tahun sudah berlalu tapi belum ada kabar dari Anis tentang bagaimana keadaannya sekarang,
            Sementara itu,  
Di kota Anis yang sudah berhasil memperoleh kehidupannya yang layak tapi satu hal yang di lupakannya yaitu keluarganya, setiap ada yang menanyakan tentang keluarganya Anis tidak mau mengatakan yang sebenarnya dia malah mengatakan bahwa dia seorang yatim piatu yang sebatang kara tidak memiliki siapa siapa lagi, sontak hal itu membuat orang lain menjadi kasihan dengan keadaan Anis. Setelah lama Anis meninggalkan rumahnya cukup lama ada sebuah kejadian yang membuat Anis sungguh-sungguh ingin pulang dan ingin merubah sikapmya kepada ibu dan kakaknya, Anis mendapatkan masalah bahwa ia telah dituduh seseorang karen telah mengambil uang temannya, padahal Anis tidak pernah melakukan itu tapi ada pihak yang tidak suka dengannya hal itupun membua Anis yidak kuat dan ingin pulang ke desanya lagi, ia pun mencoba menghadapi masalahnya dengan hati dan pikiran yang tenang dan akhirnya dia bisa menyelesaikan masalahnya dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan merubah semua kelakuan dan sikapnya yang pernah di lakukan terhadap ibu dan kakaknya.
Anis merasa sangat senang karena dia dapat bertemu dengan keluarganya lagi, tapi dia sangat terkejut saat melihat bendera putih berkibar di depan rumahnya, ia pun tak bisa menahan kesedihannya karena ternyata ibu yang dulu pernah ia bentak-bentak, dan yang dulu selalu ia perlakukan dengan tidak baik telah meninggalkannya sebelum ia dapat membanggakannya, ia pun menangis sambil memeluk kakaknya dan meminta maaf kepada kakak dan di depan jenazah ibunya dan dia berjanji untuk berubah.


TAMAT